Watchnews | Jakarta, Meskipun Timnas U-17 Indonesia dibekuk dari babak 16 besar dalam Piala Dunia U-17 2023, penampilan mereka mendapat apresiasi luas. Bima Sakti, pelatih mereka, mendapat sorotan positif karena mampu melawan kekuatan tim-tim tangguh seperti Ekuador dan Panama.
Surono, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, menyoroti keberhasilan Timnas U-17 dalam menyaingi tim-tim kuat tersebut. Dia menegaskan bahwa prestasi ini membuktikan potensi besar sepak bola Indonesia di level usia muda.
Namun, meski bercita-cita untuk meraih keberhasilan di Piala Dunia level senior pada 2030, masih terlihat bahwa Timnas U-17 Indonesia membutuhkan pembinaan dan kompetisi yang lebih baik.
Surono menambahkan bahwa pembinaan sepak bola usia muda sudah berjalan baik, namun masih memerlukan peningkatan kualitas pelatih serta kompetisi yang lebih kompetitif. Dia menjelaskan bahwa pendekatan pembinaan harus berjenjang, mulai dari fokus pada keterampilan dasar di usia dini (U-10) hingga pengembangan taktik dan fisik di usia remaja (U-12 sampai U-17).
Selain itu, Surono menekankan bahwa pembinaan tidak hanya sebatas aspek teknis, tetapi juga mencakup aspek taktik, fisik, mental, dan psikologis. Dia menyatakan perlunya pembinaan berkelanjutan untuk memastikan perkembangan bibit-bibit unggul dalam sepak bola Indonesia.
Selain pembinaan, Surono menyoroti pentingnya kompetisi yang kompetitif bagi pemain usia muda. Dia menegaskan bahwa kompetisi harus mendorong semangat dan motivasi tinggi pada usia 10-12 tahun, sementara pada usia 13-15 tahun, kompetisi harus lebih kompetitif untuk meningkatkan kualitas permainan.
Sementara itu, pengamat olahraga, Sapto Haryo Rajasa, menyoroti perbedaan pendekatan pembinaan sepak bola antara Indonesia dan Thailand. Dia menekankan pentingnya sinkronisasi pembinaan dari usia dini untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia di masa depan. Rajasa menggambarkan perbedaan sistem kompetisi sepak bola junior yang reguler dan berkelanjutan di Thailand, sementara di Indonesia, kompetisi masih terpusat pada turnamen berkala.
(RWN)